Berisik

Di suatu masa sudut kota; rasa teh hijau baginya semakin pahit, tahun-tahun ini ondel-ondel enggak semenakutkan dulu, perlahan-lahan dia mulai memberanikan diri berteman dengan kucing, mi kari yang memiliki kadar asin di atas rata-rata mulai hambar, jantungnya tidak lagi berdegup kencang. 

Dalam jangka waktu yang singkat jaring laba-laba menutupi permukaan hidupnya, hingga mulai bertanya-tanya perihal apalagi yang ingin ia gunakan untuk bertahan?

Belum, dia belum melihat gedung pencakar langit di malam hari sama kamu, dia belum bertukar playlist musik jazz sama kamu, dia juga belum merasakan makan angkringan sama kamu. 

Kalau boleh ia rapalkan, nama kamu satu-satunya kata yang paling berisik seantero jagat raya.[]

—K.