Prakara Dinamis
Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, kamu menjadi salah satu manusia yang menerka-nerka hidup setelah ini adalah apa. Kamu pikir kamu selalu bisa sendiri, kamu pikir hidup akan jauh lebih tenang jika egomu menang, padahal nyatanya payah. Di sudut sana seseorang selalu berkata pada yang punya kuasa, katanya begini, "Sayang, bahkan kecewa yang aku dapatkan ini belum mengubah pandanganku kalau kamu akan selalu pantas untuk dicintai, kamu pantas untuk mendapatkan tempat pulang, selalu ada satu orang di antara prakara dinamis ini. Aku memelukmu namun mungkin bukan saat ini." —K.AC